Mengenai Saya

Foto saya
Perempuan kelahiran Kota Malang yang terus belajar, mencoba, lalu berkreasi
Hai! Selamat datang dan selamat menikmati sajian tulisan-tulisan yang semoga bermanfaat ini. Kotak saran dan kritik sangat terbuka, jadi jangan sungkan-sungkan untuk memberikan komentar. Jangan lupa menuliskan sumbernya ya jika mau merujuk tulisan-tulisan di blog ini. Have a nice surf :)

Minggu, 27 Januari 2013

PENILAIAN PEMBELAJARAN MENYIMAK


Oleh: Silka Yuanti Draditaswari
Mahasiswa Sastra Indonesia
Universitas Negeri Malang


      Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai suatu objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa. Menyimak adalah kegiatan mendengarkan (memperhatikan) perihal dengan seksama. Menyimak merupakan salah satu aspek pembelajaran Bahasa Indonesia. pembelajaran menyimak dapat dikatakan baik dan ideal jika pendengar dapat memperoleh informasi secara utuh dan memahaminya. Pemerolehan informasilah yang menjadi sasaran tujuan pembelajaran menyimak. Unsur pembelajaran menyimak terdapat tiga yaitu kebahasaan, pemahaman, dan ingatan. Kebahasaan berkaitan dengan pengetahun tentang gejla fonetik, kosakata, dan struktur. Pemahaman adalah pemahaman terhadap bahan yang disimak. Ingatan adalah bentuk penyimpanan suatu hal dalam jangka waktu tertentu.
Tes menyimak dapat berupa tes objektif dan tes esai. Tes yang diberikan harus memiliki stimulus yang baik dan tepat agar siswa dapat merespon (mendengar) dengan baik dan tepat pula. macam-macam dari penilaian pembelajaran menyimak adalah pertanyaan inferensi, pertanyaan evaluasi, pertanyaan respon personal, dan pertanyaan aplikasi. Pertanyaan inferensi adalah pertanyaan yang menanyakan perihal yang tidak tertera secara eksplisit dalam sebuah bahan simakan. Pertanyaan evaluasi adalah pertanyaan yang mengharuskan penyimak untuk dapat menilai bahan simakan dan memberikan alasannya. Pertanyaan respon personal adalah pertanyaan yang membutuhkan respon dari masing-masing individu dalam kegiatan menyimak. Pertanyaan aplikasi adalah pernilaian terhadap perilaku penyimak setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menyimak. Biasanya dilakukan sebagai bentuk penyadaran penyimak, mengharapkan sebuah kritik atau tanggapan penyimak dari bahan simakan.
Kemampuan yang diukur dalam tes menyimak mencakup (1) kemampuan literal (kemampuan memahami isi teks berdasarkan aspek kebahasaan yang tersurat), (2) kemampuan inferensial (kemampuan memahami isi tuturan yang tersirat/ menyimpulkan isi yang tidak langsung ada dalam teks), (3) kemampuan reorganisasi (penataan kembali ide pokok dan ide penjelas dalam parafon maupun ide-ide pokok parafon yang mendukung tema pembicaraan), (4) kemampuan evaluatif (untuk menilai keakuratan, kemanfaatan, kejelasan isi pembicaraan), (5) kemampuan apresiasi (kemampuan menghargai isi pembicaraan). Tes menyimak dapat dibedakan menjadi tiga jenis (1) menyimak estetis (dengan bahan simakan karya sastra), (2) menyimak kritis (dengan bahan tuturan yang bersifat argumentatif dan ekspositoris), (3) menyimak cepat (bahan simakan berita, jadwal, atau daftar tertentu).
Dikte merupakan penilaian pembelajaran menyimak tradisional. Pandangan penilaian pembelajaran menyimak yang tergolong penilaian tradisional kegiatan pembelajaran menyimak adalah dikte. Dikte adalah kegiatan melafalkan atau membacakan suatu wacana untuk dituliskan oleh orang lain. Dalam pembelajaran menyimak, dikte digunakan untuk menilai kemampuan dan ketajaman mendengarkan bunyi-bunyi bahasa yang terdapat dalam wacana yang dibacakan. Berikut adalah contohnya
Petunjuk Kerja:
1.      Simaklah bacaan berikut dengan seksama!
2.      Kerjakan lembar kerja di bawah ini dengan mengisi bagian-bagian yang rumpang pada teks dengan tepat!
Kekayaan alam Minangkabau dan seni budayanya sangat mempengaruhi (1)…dengan pola-pola yang mengagumkan. Sekalipun ragam hias tercipta dari alat yang teramat sederhana serta (2)…, tetapi hasil tenunnya merupakan (3)…. Jadi songket (4)…, melainkan telah menjadi suatu bentuk seni rupa.Karena diproses dengan kecintaan dan (5)… yang ramah terhadap lingkungan.

            Bentuk penilaian lainnya adalah penilaian objektif dan subjektif. Instrumen penilaian objektif adalah menjawab pertanyaan, pilihan ganda, dan soal benar dan salah. Penilaian menjawab pertanyaan dilakukan dengan cara memberikan soal yang kemudian dijawab. Penilaian menjawab pertanyaan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu menjawab soal frasa, menjawab pertanyaan kalimat, dan menjawab pertanyaan wacana. Berikut contohnya
            Petunjuk Kerja:
1.      Simaklah bacaan berikut!
Berita peristiwa pembunuhan.
2.      Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
a.       Peristiwa apa yang diinformasikan oleh pembawa berita tadi?
b.      Siapa yang menjadi tersangka dalam peristiwa tersebut?
c.       Apa alasan dari tersangka melakukan tindakan kriminal tersebut?
d.      Jelaskan proses tersangka dalam melakukan tindak kriminal tersebut kepada korban!
Penilaian subjektif yang dapat digunakan untuk penilaian pembelajaran menyimak adalah merumuskan inti wacana dan menjelaskan kembali. Merumuskan inti wacana adalah mendengarkan secara utuh bahan simakan kemudian merumuskan kembali berdasarkan inti bahan simakan tersebut. Berikut adalah contohnya
            Petunjuk Kerja:
1.      Simaklah cerita rakyat yang akan dibacakan guru berikut dengan seksama!
2.      Tulis kembali cerita rakyat tersebut pada lembar kerja di bawah ini dengan tepat!
Senja telah tenggelam. Warga-warga mulai membenahi diri mereka sendiri untuk ibadah maghrib. …………………………………………………………………………………………………………….

DEFINISI DAN CONTOH PENILAIAN BERBASIS KELAS


Oleh: Silka Yuanti Draditaswari
Mahasiswa Sastra Indonesia
Universitas Negeri Malang


A.    Definisi Penilaian Berbasis Kelas
            Penilaian Berbasis Kelas (PBK) adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian berkelanjutan, otentik, akurat, dan konsisten dalam kegiatan pembelajaran di bawah kewenangan guru di kelas. Proses penilaiannya dengan mengumpulan dan menggunakan informasi hasil belajar peserta didik untuk mengetahui tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator). Penilaian berbasis kelas ini mencakup seluruh komponen dalam kelas. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, aspek yang dinilai adalah membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Selain empat aspek bahasa, terdapat pula aspek-aspek lainnya, yaitu kognitif, psikomotor, dan afektif.
Penilaian berbasis kelas ini menilai dengan pengumpulan karya siswa (portofolio), hasil karya atau produk, penugasan (proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis. Guru menilai kompetensi dan hasil belajar siswa berdasarkan level pencapaian prestasi siswa.

B.     Contoh Penilaian Berbasis Kelas
1.      Penilaian Kegiatan Belajar Membaca
a.       Tes Membaca Nyaring
KD: Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinseik yang sesuai dengan isi puisi.
Soal:
-          Pahamilah dengan baik puisi berjudul “Sebuah Jaket Berlumur Darah” karya Taufik Ismail di bawah ini!
-          Bacakan puisi itu dengan memperhatikan irama yang tepat, volume suara yang cukup, mimik dan kinesik yang sesuai di depan kelas!
Penilaian:
Guru menilai kemampuan siswa dalam membaca indah puisi berdasarkan unsur membaca puisi yang dikuasai siswa, kekurangan atau kelemahannya dari unsur membaca puisi, dan kesalahan-kesalahan dalam membaca indah puisi.
b.      Tes Membaca Pemahaman
KD: Menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata per menit
Soal:
-          Bacalah artikel yang berjudul “Facebookers yang Rentan” berikut!
-          Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
-          Tuliskan isi dari artikel tersebut dalam satu paragraf dengan tepat dan lengkap!
Penilaian:
Guru menilai jawaban siswa dari lembar pertanyaan dan kesimpulan dari isi artikel tersebut dalam satu paragraf.
2.      Penilaian Kegiatan Belajar Menulis
a.       Tes Menulis berdasarkan Rangsangan Visual
KD: Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam
Petunjuk: Guru menayangkan media video yang berisi kumpulan gambar alam sekitar.
Soal:
-          Perhatikan tayangan video yang diberikan oleh guru dengan seksama!
-          Tuliskan hal-hal yang penting dan menarik dari tayangan video tersebut!
-          Buatlah satu puisi bebas berdasarkan tayangan video yang telah kamu lihat tadi!
Penilaian:
Guru menilai kreativitas siswa dalam menulis puisi bebas. Semakin kreatif dan baik penulisannya, maka nilai yang diberikan semakin tinggi atau baik.
b.      Tes Menulis berdasarkan Rangsangan Suara
KD: Menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang didengar atau ditonton melalui radio/televisi.
Petunjuk: Guru memperdengarkan rekaman sebuah berita dari radio.
Soal:
-          Simaklah rekaman berita dari radio berikut!
-          Catatlah hal-hal yang penting dari rekaman berita tersebut!
-          Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
Penilaian:
Guru menilai ketepatan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengandung unsur pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana).
c.       Tes Menulis dengan Rangsangan Buku
KD: Meresensi buku pengetahuan
Soal:
-          Bentuklah sebuah kelompok bersama teman-temanmu dengan anggota 6 orang!
-          Bacalah buku yang berjudul “Menulis Cerpen Praktis” dengan teliti!
-          Buatlah resensi dari buku tersebut dengan memperhatikan identitas buku, kelebihan dan kelemahan buku, serta isi dari buku tersebut dengan jelas dan tepat!
Penilaan:
Guru menilai ketepatan, kesesuaian, dan kejelasan siswa dalam menulis sebuah resensi buku “Menulis Cerpen Praktis”.
d.      Tes Menulis Laporan
KD: Menulis laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar
Soal:
Tulislah sebuah laporan perjalanan ke suatu tempat yang pernah kamu kunjungi dan berkesan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!
Penilaian:
Guru menilai keruntutan, kelengkapan, dan kejelasan siswa dalam membuat sebuah laporan perjalanan ke suatu tempat serta penggunaan bahasa Indonesianya yang baik dan benar.
e.       Tes Menulis Surat
KD: Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa
Soal:
Ardi bersahabat dengan Radit, tetangganya, sejak kecil. Namun semenjak umur 13 tahun Ardi harus berpisah dengan sahabatnya karna Radit pindah ke Surabaya. Ardi, yang rindu bermain dengan Radit, berniat untuk menulis surat kepada dia. Bantulah Ardi agar ia dapat menulis surat yang baik kepada Radit!
Penilaian:
Guru menilai kesesuaian komposisi, isi, dan bahasa dengan ilustrasi yang telah diberikan.
f.       Tes Menulis berdasarkan Tema Tertentu
KD: Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami
Soal:
Tulisah sebuah puisi bebas berdasarkan pengalaman Masa Orientasi Sekolah (MOS) yang telah kamu lakukan!
Penilaian:
Guru menilai kreativitas siswa dalam menulis puisi bebas serta kesesuaian tema juga isi yang baik.
g.      Tes Menulis Karangan Bebas
KD: Menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang pernah dialami
Soal:
Tulislah sebuah cerita pendek berdasarkan peristiwa yang paling berkesan dalam hidupmu!
Penilaian:
Guru menilai kreativitas siswa dalam menulis sebuah cerpen bebas dan kesesuaian dengan tema yang telah ditentukan.
3.      Penilaian Kegiatan Belajar Berbicara
a.       Tes Berbicara berdasarkan Gambar
KD: Bercerita dengan alat peraga
Petunjuk: Guru menayangkan gambar-gambar yang dirangkai menunjukkan sebuah cerita
Soal:
-          Perhatikan rangkaian gambar yang ditayangkan dengan seksama!
-          Ceritakanlah rangkaian gambar yang telah ditunjukkan tersebut di depan kelas!
Penilaian:
Guru menilai kreativitas siswa dalam bercerita serta kesesuaian cerita dengan rangkaian gambar yang ditunjukkan
b.      Wawancara
KD: Berwawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara
Soal:
Lakukanlah kegiatan wawancara dengan teman sebangkumu dengan memperhatikan etika berwawancara!
Penilaian:
Guru menilai penggunaan etika berwawancara, bahasa, dan hasil wawancara siswa.
c.       Bercerita
KD: Menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh, serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai
Soal:
Ceritakanlah mengenai tokoh idolamu secara lengkap di depan kelas dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar!
Penilaian:
Guru menilai kelengkapan isi cerita (identitas tokoh, keunggulan, dan alasan mengidolakan) serta bahasa cerita yang digunakan.
d.      Diskusi
KD: Menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan
Petunjuk:
-          Kelas dibagi menjadi dua kelompok besar
-          Kelompok 1 sebagai pembela pelaku tawuran, kelompok 2 sebagai pembela korban tawuran
-          Guru menayangkan video yang berkaitan dengan kasus tawuran pelajar
Soal:
-          Simaklah tayangan video kasus tawuran pelajar dengan seksama!
-          Diskusikanlah kasus tersebut dengan mempertimbangkan peran masing-masing kelompok!
-          Diskusilah dengan aktif dan sportif serta gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!
Penilaian:
Guru menilai sikap siswa dalam berdiskusi (menyampaikan atau menyanggah pendapat) serta penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan kesesuaian bukti atau alasan dalam menyanggah sebuah pendapat.
e.       Ujaran Terstruktur
KD: Mengomentari kutipan novel remaja (asli atau terjemahan)
Petunjuk: Guru membacakan lima paragraf penggalan novel “Betty Ta’ Iye” kepada siswa.
Soal:
-          Bentuklah sebuah kelompok dengan anggota lima orang!
-          Simaklah dengan baik penggalan novel “Betty Ta’ Iye” berikut!
-          Catatlah hal-hal yang penting atau menarik dari penggalan tersebut!
-          Diskusikanlah dengan temanmu mengenai penggalan novel tersebut (hubungkan dengan kehidupan nyata sehari-hari)!
-          Sampaikanlah pendapatmu kepada teman-teman di kelas dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar!
Penilaian:
Guru menilai kesesuaian dan ketepatan siswa dalam mengapresiasi penggalan novel tersebut dengan kehidupan nyata sehari-hari juga penggunaan bahasa Indonesianya.

PENILAIAN ASPEK AFEKTIF


Oleh: Silka Yuanti Draditaswari
Mahasiswa Sastra Indonesia
Universitas Negeri Malang


            Kemampuan afektif adalah bagian dari hasil belajar dan memiliki peran yang penting. Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor sangat ditentukan oleh kondisi afektif peserta didik. Peserta didik yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga diharapkan akan tercapai hasil pembelajaran yang optimal. Peringkat ranah afektif terdapat lima, yaitu receiving, responding, valuing, organizing, dan characterization.
            Receiving adalah peringkat dimana siswa menerima rangsangan atau menerima stimulus dari luar. Stimulus itu berupa masalah, situasi, gejala, dan lain-lain. peringkat ini memperhatikan keinginan atau kemauan siswa untuk menerima nilai yang diajarkan kepada mereka dan merefleksikan nilai tersebut secara mendalam terhadap dirinya sendiri. Contoh dari peringkat afektif receiving adalah pembelajaran membaca dengan kompetensi dasar menganalisis nilai-nilai kehidupan pada cerpen. Cerpen yang digunakan adalah cerpen “Robohnya Surau Kami”. Berikut contoh soalnya:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berdasarkan dengan cerita pendek yang telah kamu baca!
1.      Apa tema dari cerpen tersebut?
2.      Jelaskan konflik dari cerpen tersebut!
3.      Jelaskan pula penyelesaian konflik dalam cerpen tersebut!
4.      Apakah cerpen yang kamu baca mengandung pesan yang bernilai dalam kehidupan? Jika iya, sebutkan dan jelaskan nilai apa saja yang terdapat dalam cerpen tersebut!
5.      Apakah kamu telah menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupanmu? Mengapa?
6.      Berikan contoh dari penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari!
Responding adalah menanggapi terhadap suatu objek atau kegiatan secara aktif. Contoh dari responding terdapat dalam pembelajaran menonton wawancara terhadap siswa yang belajar di sekolah yang jauh. Sekolah tersebut berada di daerah lain dimana menuju sekolah itu harus melewati hutan dan menyeberang sungai dengan perahu kecil. Proses responding ini terjadi ketika guru menanyakan tanggapan atau pendapat siswa di kelas terhadap kehidupan siswa di video tersebut. Tanggapan tersebut berupa simpati, kesadaran tentang sebuah kedisiplinan, dan lain-lain. Guru mengarahkan pendapat-pendapat siswa tersebut kepada sikap yang ingin diajarkan kepada mereka yaitu sikap disiplin, semangat belajar yang tinggi, kerja keras, dan tidak menyerah. Jika diskusi itu berjalan aktif/ sangat/ semakin aktif, maka siswa dapat dikatakan tertarik untuk mempelajari/ merfleksikan sikap tersebut.
Valuing adalah memberikan penilaian terhadap suatu kegiatan atau objek sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan/ dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan. Dalam kaitan dengan proses belajar mengajar, siswa tidak hanya menerima nilai tetapi juga mampu untuk menilai konsep atau fenomena. Nilai tersebut bisa berupa baik atau buruk. Nilai tersebut direfleksikan dalam dirinya. Dengan demikian, siswa dapat memilah mana yang baik dan buruk dan nilai yang baik akan tertanam stabil dalam dirinya. Contoh dari peringkat valuing ini terdapat pada pembelajaran membaca dengan kompetensi dasar menungkapkan hal-hal menari dan dapat diteladani dari tokoh. Siswa diminta untuk membaca cerpen “Kado Terindah” kemudian menjawab lembar pertanyaan. Berikut lembar pertanyaannya.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1.      Tuliskan kembali secara singkat (1 paragraf) cerita dari cerpen tersebut!
2.      Sebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerpen tersebut!
3.      Sebutkan watak dari masing-masing tokoh tersebut!
4.      Siapa tokoh yang kamu senangi dari cerpen tersebut? Jelaskan alasanmu!
5.      Cerpen tersebut mengangkat topik tawuran pelajar yang akhir-akhir ini sering terjadi. Bagaimana tanggapanmu mengenai fenomena yang sedang terjadi ini? Jelaskan!
6.      Apa yang akan kamu lakukan jika temanmu akan mengikuti tawuran? Jelaskan!
Organizing adalah mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang universal yang membawa pada perbaikan umum. Contoh dari peringkat ini adalah diskusi tentang peristiwa pembunuhan oleh pelajar yang dibacakan dari berita oleh guru. Pembunuhan itu terjadi karena korban telah melakukan tindak kekerasan (bullying) terhadap tersangka. Kelas dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menjadi pembela tersangka sedangkan kelomopk kedua menjadi pembela korban. Dari diskusi tersebut akan muncul pendapat-pendapat yang berhubungan dengan nilai baik atau buruk. Guru menjadi pengarah dalam diskusi sehingga di kesimpulan guru dan siswa dapat mengambil nilai penting dari kasus tersebut.
Characterization adalah karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai, yakni keterpaduan seluruh sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Pada peringkat ini siswa telah memiliki sistem nilai yang telah mengontrol tingkah lakunya untuk suatu waktu yang lama sehingga konsisten dan dapat diramalkan. Contoh dari peringkat ini adalah penilaian guru terhadap sikap tanggungjawab siswa dalam mengerjakan tugas rumah. Sikap tanggungjawab tersebut mencakup ketepatan waktu pengumpulan, kelengkapan siswa dalam mengerjakan tugas, kesesuaian siswa dalam mengerjakan tugas, dan ketepatan siswa dalam mengerjakan tugas.
           Karakteristik ranah afektif mencakup lima tipe yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Sikap adalah perasaan seseorang terhadap suatu objek. Perasaan tersebut bisa berupa perasaan positif atau negatif. Objeknya adalah sikap peserta didik terhadap sekolah dan sikap peserta didik terhadap mata pelajaran. Penilaian instrumen sikap diperlukan untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. Bentuk penilaian instrumen sikap yang sering digunakan adalah bentuk kuisioner. Untuk membuat sebuah kuisioner, diperlukan tabel kisi-kisi intrumen afektif.
           Minat adalah watak yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individual mencari objek, aktivitas, pengertian, keterampilan untuk tujuan penguasaan. Minat mengkaji tentang tingkatan rasa ingin tahu seseorang terhadap satu objek. Instrumen minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat peserta didik terhadap suatu mata pelajaran . Bentuk lembar penilaian instrumennya adalah lembar kuisioner.
          Konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap diri sendiri tentang kelebihan dan kelemahannya. Konsep diri peserta didik berhubungan dengan kemampuannya dalam mata pelajaran. Nilai merupakan konsep penting dalam pembentukan kompetensi peserta didik. Kegiatan yang disenangi peserta didik di sekolah dipengaruhi oleh nilai peserta didik. Nilai ini berkaitan dengan penilaian baik dan buruk terhadap kegiatan tersebut. Nilai adalah keyakinan yang dalam terhadap suatu pendapat, kegiatan, atau suatu objek atau kegiatan. Misalnya keyakinan akan kemampuan didik atau keyakinan akan kinerja guru. Instrument nilai bertujuan untuk mengetahui nilai dan keyakinan individu. Informasi yang didapat berupa nilai dan keyakinan yang positif dan negatifMoral adalah pendapat, tindakan yang dianggap baik dan yang dianggap tidak baik. Instrument ini bertujuan untuk mengetahui moral peserta didik.