SALAH
Oleh: Silka Yuanti Draditaswari
Astaga!
Kami salah memilih!
Tidak begini jadinya
Surga yang bernama sejahtera tidak mau menampakkan diri
Taman keadilan tidak ada selama ini
Ladang berhampar hutan
Sawah berparas hijau di hari muda
Sungai mengalir dengan ketenangan bumi
Tidak ada yang menemui kami hingga detik hidup kami
Wah, kami benar-benar salah memilih!
Bapa fortuna kami bukan Tuhan dalam kabinet
Hanya saja adalah bualan seorang anak kecil
Yang diimingi permen dan dinina bobokan pembantunya
Mengekor pada pembantu pemelihara nafsu
Sampai ke sumur hitam pun tidak menggeleng
Haduh haduh.
Benar-benar salah!
Kami benar-benar masuk dalam perangkap kemiskinan
Miskin beras, miskin rumah, miskin pekerjaan, miskin sekolah, miskin bensin, miskin moral, miskin … miskin … miskin …
Aaaaahh!! Benar-benar salah!
Salah dunia ini! Segalanya telah serba salah! Yang salah jadi benar!
Yang benar jadi salah!
Yang salah tetap salah!
Salah salah salah!
Oh Tuhanku Maha Mengetahui
Apakah kesalahan kami mungkin tersalah kembali kelak?
Ah, tidak tidak
Itu pertanyaan yang salah
Namun,
Akankah kesalahanmu akan terobati kelak?
Wahai bapa fortunaku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar