Oleh: Silka Yuanti Draditaswari
Mahasiswa Sastra Indonesia
Universitas Negeri Malang
Teori belajar social (social
learning theory) ialah pandangan para pakar psikologi yang menekankan perilaku,
lingkungan, dan kognisi sebagai faktor kunci dalam perkembangan. Psikolog
Amerika Aibert Bandura yakin bahwa manusia belajar melalui belajar mengamati,
yaitu mengamati apa yang dilakukan oleh orang lain kemudian mengadopsi perilaku
orang tesebut dalam diri sendiri. Misalnya, seorang anak laki-laki kecil
mengamati ledakan amarah dan sikap permusuhan ayahnya yang agresif dengan orang
lain. Ketika diamati bersama dengan teman-teman sebayanya, gaya berinteraksi
anak laki-laki tadi sangat agresif, memperlihatkan karakteristik yang sama
seperti perilaku ayahnya. Para teoritis belajar sosial meyakini bahwa manusia
memerlukan beragam perilaku, pemikiran dan perasaan semacam itu melalui
pengamatan perilaku orang lain. Pengamatan-pengamatan ini membentuk suatu
bagian perkembangan manusia yang penting.
Model belajar dan perkembangan terbaru Bandura meliputi perilaku,
pribadi/ orang lain, dan lingkungan. Faktor-faktor perilaku, kognitif dan
pribadi lain, serta pengaruh lingkungan dapat mengubah proses pemikiran orang
lain dan sekitarnya. Model belajar ini dicontohkan pada mahasiswa. Ketika
mahasiswa rajin belajar dan memperoleh nilai yang baik, perilakunya
menghasilkan pemikiran yang positif tentang kemampuannya. Sebagai bagian dari
usahanya untuk memperoleh nilai yang baik, ia merencanakan dan mengembangkan
sejumlah strategi untuk membuat pekerjaannya lebih efisien. Dengan cara ini,
perilakunya mempengaruhi pemikirannya dan pemikirannya mempengerahui
perilakunya, pada awal semester, sekolahnya melakukan suatu upaya khusus untuk
melibatkan mahasiswa dalam suatu program keterampilan belajar. Ia memutuskan
untuk bergabung. Keberhasilannya, bersama dengan mahasiswa lain yang mengikuti
program itu, menyebabkan sekolahnya memperluas program pada semester
berikutnya. Dengan cara ini, lingkungan mempengaruhi perilaku, dan perilaku
mengubah lingkungan. Keberhasilan program memacu harapan bahwa jenis program
ini dapat berhasil di sekolah lain. Dengan cara ini, pemikiran mengubah
lingkungan dan lingkungan mengubah pemikiran. Harapan merupakan variable yang
penting dalam model Bandura.
Teori belajar sosial memiliki unsur-unsur dalam proses peniruannya.
Unsur-unsur tersebut adalah
1.
Perhatian
Subjek
harus memperhatikan tingkah laku model untuk dapat mempelajarinya.
2.
Mengingat
Subjek
yang memperhatikan harus merekam peristiwa itu dalam sistem ingatannya.
3.
Reproduksi
gerak
Subjek
menunjukkan kemampuannya atau menghasilkan apa yang disimpan dalam bentuk
tingkah laku.
4.
Motivasi
Motivasi
berfungsi sebagai penggerak individu untuk terus melakukan sesuatu.
Seperti pendekatan behavioral Skinner, pendekatan belajar sosial
menekankan pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari perkembangan anak-anak. Penelitian
ini berfokus pada proses yang menjelaskan perkembangan anak-anak, faktor social
dan kognitif yang mempengaruhi anak-anak. Para ahli perkembangan anak meyakini
bahwa pendekatan “lakukan seperti yang kukatakan, bukan seperti yang kulakukan”
oleh seorang orang tua bukan strategi yang bijaksana. Anak-anak yang melihat
orang tua mereka bersembahyang secara teratur dan mendengar mereka berbicara
tentang betapa bermoral mereka, tetapi kemudian mengamati mereka berbohong atas
pajak penghasilan mereka, tidak pernah memberi uang amal, dan menolak
permohonan untuk menolong orang lain akan lebih meniru tindakan orang tua
mereka daripada kata-kata mereka. Oleh karena itu, dalam kasus anak meniru
orang tua, ungkapan berikut sering mengandung kebenaran: Tindakan berbicara
lebih keras daripada kata-kata.
Seberapa banyak anak-anak belajar dengan mengamati orang tua juga
dipengaruhi oleh konsekuensi apa yang dilihat anak diperoleh orang tua sebagai
hasil dari perilaku mereka. Bila model orang tua memperoleh hadiah atas
perilakunya maka anak-anak lebih cenderung tidak menerima hadiah atau justru
dihukum atas perilakunya. Konsekuensi terhadap model dapat bersifat eksternal
(seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang positif kepada orang tua
setelah orang tua melibatkan diri dalam suatu tindakan tertentu) maupun
tindakan.
Dalam
aplikasinya, banyak yang secara salah menyamakan belajar observasional
dengan belajar
melalui imitasi. Teori pembelajaran sosial ini sangat sesuai jika
diklasifikasikan dalam teori behavioristik, karena teknik meniru tingkah laku
tersebut adakalanya memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru.
Namun, kelebihan dari teori belajar sosial ini adalah menekankan bahwa
lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui sistem kognitif tersebut.
Bandura memandang tingkah laku manusia sebagai akibat reaksi yang timbul antara
lingkungan dengan kognitif manusia itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar