Mengenai Saya

Foto saya
Perempuan kelahiran Kota Malang yang terus belajar, mencoba, lalu berkreasi
Hai! Selamat datang dan selamat menikmati sajian tulisan-tulisan yang semoga bermanfaat ini. Kotak saran dan kritik sangat terbuka, jadi jangan sungkan-sungkan untuk memberikan komentar. Jangan lupa menuliskan sumbernya ya jika mau merujuk tulisan-tulisan di blog ini. Have a nice surf :)

Jumat, 19 Juli 2013

DICARI: BUDAYA MEMBACA


DICARI: BUDAYA MEMBACA

Oleh Silka Yuanti Draditaswari
Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia
Universitas Negeri Malang


Seiring perkembangan zaman, masyarakat lebih tertarik mencari hiburan instan yang tidak membutuhkan proses berpikir mendalam. Menjamurnya telepon genggam sebagai media jejaring sosial atau media game yang canggih dan keren menjadi salah satu bukti nyata hiburan instan. Belum ada yang menawarkan dirinya sebagai media membaca paling praktis, paling canggih, atau paling mudah digunakan di mana saja. Hal ini pun menjadi satu bukti bahwa minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah. Pendapat ini dikuatkan dengan hasil survei terbaru dari UNESCO (2012) yang menunjukkan 1 dari 10.000 rakyat Indonesia (0,01 %) memiliki keinginan membaca. Sementara itu, minat baca di Jepang mencapai 45 % dan Singapura mencapai 55 %. Jelas sudah bahwa Indonesia tertinggal jauh dalam hal menggali ilmu pengetahuan. Bukankah kondisi ini sangat ironis? Mengingat Indonesia adalah negara berkembang yang cukup pesat pertumbuhannya?
Membaca merupakan kegiatan yang dapat mengasah otak dengan baik. Melalui membaca, otak akan bekerja untuk memahami dan perasaan akan bekerja untuk merasakan tulisan yang dibaca. Secara tidak langsung, pembaca mendapatkan tambahan pengetahuan baru tentang suatu hal. Membaca juga memberikan kesehatan pada otot mata yang terlatih untuk membaca secara teliti. Dengan demikian, membaca memberikan manfaat yang banyak kepada pembacanya.
Sebenarnya, mudah sekali untuk menemukan budaya membaca itu. Coba tengoklah sebentar definisi budaya. Budaya adalah sesuatu beradab yang telah menjadi kebiasaan dan sukar diubah. Untuk menemukan budaya membaca, maka perlu diciptakan kebiasaan membaca. Kebiasaan ini dapat tercipta dari keluarga yang dapat mengajak anak untuk membiasakan budaya membaca bersama daripada mencari hiburan yang instan. Guru dapat mengajak siswa untuk memberikan porsi pembelajaran lebih banyak dan mengajak siswa untuk mengerjakan tugas dengan membaca buku sebanyak-banyaknya. Begitu pula dengan lingkungan yang harus bisa menciptakan lingkungan membaca di tempat-tempat umum, seperti terminal, stasiun, dan lain-lain. Lingkungan membaca ini berisi tempat-tempat khusus untuk membaca, juga persedian buku-buku yang banyak, sehingga seluruh masyarakat dapat terbiasa membaca buku di mana saja dan kapan saja dengan mudah.
Mudah bukan untuk menemukan budaya membaca? Oleh karena itu, sudah saatnya seluruh elemen masyarakat bangkit untuk mencari dan membangun budaya membaca demi mewujudkan SDM unggul untuk menghadapi persaingan globalisasi serta menciptakan pertumbuhan pesat yang berilmu. Marilah mewujudkan budaya membaca dengan memulainya pada diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar