Mengenai Saya

Foto saya
Perempuan kelahiran Kota Malang yang terus belajar, mencoba, lalu berkreasi
Hai! Selamat datang dan selamat menikmati sajian tulisan-tulisan yang semoga bermanfaat ini. Kotak saran dan kritik sangat terbuka, jadi jangan sungkan-sungkan untuk memberikan komentar. Jangan lupa menuliskan sumbernya ya jika mau merujuk tulisan-tulisan di blog ini. Have a nice surf :)

Minggu, 27 Januari 2013

PENILAIAN ASPEK AFEKTIF


Oleh: Silka Yuanti Draditaswari
Mahasiswa Sastra Indonesia
Universitas Negeri Malang


            Kemampuan afektif adalah bagian dari hasil belajar dan memiliki peran yang penting. Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor sangat ditentukan oleh kondisi afektif peserta didik. Peserta didik yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga diharapkan akan tercapai hasil pembelajaran yang optimal. Peringkat ranah afektif terdapat lima, yaitu receiving, responding, valuing, organizing, dan characterization.
            Receiving adalah peringkat dimana siswa menerima rangsangan atau menerima stimulus dari luar. Stimulus itu berupa masalah, situasi, gejala, dan lain-lain. peringkat ini memperhatikan keinginan atau kemauan siswa untuk menerima nilai yang diajarkan kepada mereka dan merefleksikan nilai tersebut secara mendalam terhadap dirinya sendiri. Contoh dari peringkat afektif receiving adalah pembelajaran membaca dengan kompetensi dasar menganalisis nilai-nilai kehidupan pada cerpen. Cerpen yang digunakan adalah cerpen “Robohnya Surau Kami”. Berikut contoh soalnya:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berdasarkan dengan cerita pendek yang telah kamu baca!
1.      Apa tema dari cerpen tersebut?
2.      Jelaskan konflik dari cerpen tersebut!
3.      Jelaskan pula penyelesaian konflik dalam cerpen tersebut!
4.      Apakah cerpen yang kamu baca mengandung pesan yang bernilai dalam kehidupan? Jika iya, sebutkan dan jelaskan nilai apa saja yang terdapat dalam cerpen tersebut!
5.      Apakah kamu telah menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupanmu? Mengapa?
6.      Berikan contoh dari penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari!
Responding adalah menanggapi terhadap suatu objek atau kegiatan secara aktif. Contoh dari responding terdapat dalam pembelajaran menonton wawancara terhadap siswa yang belajar di sekolah yang jauh. Sekolah tersebut berada di daerah lain dimana menuju sekolah itu harus melewati hutan dan menyeberang sungai dengan perahu kecil. Proses responding ini terjadi ketika guru menanyakan tanggapan atau pendapat siswa di kelas terhadap kehidupan siswa di video tersebut. Tanggapan tersebut berupa simpati, kesadaran tentang sebuah kedisiplinan, dan lain-lain. Guru mengarahkan pendapat-pendapat siswa tersebut kepada sikap yang ingin diajarkan kepada mereka yaitu sikap disiplin, semangat belajar yang tinggi, kerja keras, dan tidak menyerah. Jika diskusi itu berjalan aktif/ sangat/ semakin aktif, maka siswa dapat dikatakan tertarik untuk mempelajari/ merfleksikan sikap tersebut.
Valuing adalah memberikan penilaian terhadap suatu kegiatan atau objek sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan/ dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan. Dalam kaitan dengan proses belajar mengajar, siswa tidak hanya menerima nilai tetapi juga mampu untuk menilai konsep atau fenomena. Nilai tersebut bisa berupa baik atau buruk. Nilai tersebut direfleksikan dalam dirinya. Dengan demikian, siswa dapat memilah mana yang baik dan buruk dan nilai yang baik akan tertanam stabil dalam dirinya. Contoh dari peringkat valuing ini terdapat pada pembelajaran membaca dengan kompetensi dasar menungkapkan hal-hal menari dan dapat diteladani dari tokoh. Siswa diminta untuk membaca cerpen “Kado Terindah” kemudian menjawab lembar pertanyaan. Berikut lembar pertanyaannya.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1.      Tuliskan kembali secara singkat (1 paragraf) cerita dari cerpen tersebut!
2.      Sebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerpen tersebut!
3.      Sebutkan watak dari masing-masing tokoh tersebut!
4.      Siapa tokoh yang kamu senangi dari cerpen tersebut? Jelaskan alasanmu!
5.      Cerpen tersebut mengangkat topik tawuran pelajar yang akhir-akhir ini sering terjadi. Bagaimana tanggapanmu mengenai fenomena yang sedang terjadi ini? Jelaskan!
6.      Apa yang akan kamu lakukan jika temanmu akan mengikuti tawuran? Jelaskan!
Organizing adalah mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang universal yang membawa pada perbaikan umum. Contoh dari peringkat ini adalah diskusi tentang peristiwa pembunuhan oleh pelajar yang dibacakan dari berita oleh guru. Pembunuhan itu terjadi karena korban telah melakukan tindak kekerasan (bullying) terhadap tersangka. Kelas dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menjadi pembela tersangka sedangkan kelomopk kedua menjadi pembela korban. Dari diskusi tersebut akan muncul pendapat-pendapat yang berhubungan dengan nilai baik atau buruk. Guru menjadi pengarah dalam diskusi sehingga di kesimpulan guru dan siswa dapat mengambil nilai penting dari kasus tersebut.
Characterization adalah karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai, yakni keterpaduan seluruh sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Pada peringkat ini siswa telah memiliki sistem nilai yang telah mengontrol tingkah lakunya untuk suatu waktu yang lama sehingga konsisten dan dapat diramalkan. Contoh dari peringkat ini adalah penilaian guru terhadap sikap tanggungjawab siswa dalam mengerjakan tugas rumah. Sikap tanggungjawab tersebut mencakup ketepatan waktu pengumpulan, kelengkapan siswa dalam mengerjakan tugas, kesesuaian siswa dalam mengerjakan tugas, dan ketepatan siswa dalam mengerjakan tugas.
           Karakteristik ranah afektif mencakup lima tipe yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Sikap adalah perasaan seseorang terhadap suatu objek. Perasaan tersebut bisa berupa perasaan positif atau negatif. Objeknya adalah sikap peserta didik terhadap sekolah dan sikap peserta didik terhadap mata pelajaran. Penilaian instrumen sikap diperlukan untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. Bentuk penilaian instrumen sikap yang sering digunakan adalah bentuk kuisioner. Untuk membuat sebuah kuisioner, diperlukan tabel kisi-kisi intrumen afektif.
           Minat adalah watak yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individual mencari objek, aktivitas, pengertian, keterampilan untuk tujuan penguasaan. Minat mengkaji tentang tingkatan rasa ingin tahu seseorang terhadap satu objek. Instrumen minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat peserta didik terhadap suatu mata pelajaran . Bentuk lembar penilaian instrumennya adalah lembar kuisioner.
          Konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap diri sendiri tentang kelebihan dan kelemahannya. Konsep diri peserta didik berhubungan dengan kemampuannya dalam mata pelajaran. Nilai merupakan konsep penting dalam pembentukan kompetensi peserta didik. Kegiatan yang disenangi peserta didik di sekolah dipengaruhi oleh nilai peserta didik. Nilai ini berkaitan dengan penilaian baik dan buruk terhadap kegiatan tersebut. Nilai adalah keyakinan yang dalam terhadap suatu pendapat, kegiatan, atau suatu objek atau kegiatan. Misalnya keyakinan akan kemampuan didik atau keyakinan akan kinerja guru. Instrument nilai bertujuan untuk mengetahui nilai dan keyakinan individu. Informasi yang didapat berupa nilai dan keyakinan yang positif dan negatifMoral adalah pendapat, tindakan yang dianggap baik dan yang dianggap tidak baik. Instrument ini bertujuan untuk mengetahui moral peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar