Mengenai Saya

Foto saya
Perempuan kelahiran Kota Malang yang terus belajar, mencoba, lalu berkreasi
Hai! Selamat datang dan selamat menikmati sajian tulisan-tulisan yang semoga bermanfaat ini. Kotak saran dan kritik sangat terbuka, jadi jangan sungkan-sungkan untuk memberikan komentar. Jangan lupa menuliskan sumbernya ya jika mau merujuk tulisan-tulisan di blog ini. Have a nice surf :)

Kamis, 22 Maret 2012

ANALISIS PEMENTASAN TEATER PELANGI "BLOKENG" UM

Oleh: Silka Yuanti Draditaswari
Mahasiswa Sastra Indonesia
Universitas Negeri Malang


Pementasan Blokeng pada Kamis malam tanggal 1 Maret 2012 tersebut merupakan pementasan dari Teater Pelangi. Dari sisi panggung, pementasan tersebut dibentuk sebagai satu perkampungan yang terdiri dari beberapa rumah dengan pintu sebagai simbolnya. Pada awalnya, panggung tersebut tampak membingungkan, namun setelah pertunjukan dimainkan, tujuan dari panggung tersebut dapat dimengerti.
Tujuan panggung dibuat melingkar di tengah penonton dimaksudkan agar cerita dari berbagai sudut pandang beberapa tokoh tersebut dapat dimengerti. Walaupun penonton dibuat pusing karna pada tokoh siapa mereka harus memperhatikan, namun hal ini tidak mempengaruhi jalannya pementasan. Hal ini disebabkan karna dengan sekejap penonton dapat melihat peristiwa yang terjadi pada tokoh satu sama lain dengan jelas dan ringkas.
Rupanya sang sutradara membawa klimaks dari cerita ini dengan bantuan setting panggung Blokeng yang berada di satu level atas. Hal ini dibuktikan dengan berkumpulnya para pemain ke level tersebut dan melakukan adegan bagian ending cerita. Sebelumnya, panggung tersebut juga telah ditunjukkan ketika Blokeng akhirnya melahirkan anaknya yang selama ini menjadi pertanyaan warga kampung. Namun, sebelumnya juga terdapat adegan dimana mpok pemilik warung melewati panggung itu dan menunjukkan adegan bahwa ia mencium bau aneh dan busuk. Sayangnya adegan ini kurang diperhatikan oleh penonton karna lighting yang tidak menyorot adegan tersebut.
Teknik pemeranan dari setiap tokoh cukup apik dipentaskan. Para tokoh mengerti kapan waktu yang tepat bagi mereka untuk keluar dan masuk ke dalam cerita pementasan Teater Blokeng minggu lalu, sehingga adegan-adegan yang dimainkan tidak terasa gantung. Para tokoh juga tangkas dalam menguasai panggung dengan gerakan tubuh yang pas, tidak dilebih-lebihkan. Hal ini menambah nilai positif bagi Pementasan Blokeng tersebut. Para tokoh juga dapat memainkan perannya masing-masing dengan baik dan tidak keluar dari jalan ceritanya.
Namun periasan karakter dalam pementasan tersebut belum terlihat dengan baik. Periasan karakter yang tampak secara kasat mata terdapat pada nenek. Sedangkan periasan karakter yang benar-benar mencolok sesuai dengan karakternya adalah tokoh utama yaitu Blokeng. Sedangkan pada tokoh yang lain, karakternya belum terlihat dari masing-masing riasannya. Dalam karakter, kostum belumlah cukup untuk mengetahui karakter dari tokoh tersebut. Riasan karakter pada tokoh juga sangatlah penting. Untuk segi vokal, dialog, dan chemistry antara para tokoh sudah dapat dibangun dengan baik sehingga penonton juga terbawa dengan suasana yang dibangun oleh chemistry para pemain.
Secara keseluruhan pementasan Teater Blokeng saat itu mampu menghibur dan memuaskan penonton. Perbedaan yang mencolok dari pementasan teater pada biasanya adalah bentuk panggungnya yang dikelilingi oleh penonton. Bentuk panggung seperti ini perlu diterapkan jika sudut pandang dari cerita tersebut banyak. Walaupun terdapat kekurangan dari beberapa unsur, namun Pertunjukan Blokeng tersebut mampu mengesankan penonton dengan cerita yang disampaikan juga dagelan dari MC pertunjukan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar